![]() | |
sumber: jodworkout.com |
Bangun pagi saya langsung
browsing lihat- lihat berita yang menarik. Tapi memang bukan tipe orang yang
news updater jadi walaupun mungkin beberapa berita terlihat luar biasa dari
judulnya, saya ya biasa aja. Sampai scroll itu berakhir pada sebuah bacaan tentang
obat peninggi badan. Kata peninggi badan ini membuat saya kembali tersadar
dengan tinggi badan saya yang tumbuh cuma sampai 143 cm. Kata- kata ini juga
yang membawa saya kembali ke masa lalu dimana saya berusaha mati- matian untuk
menambah tinggi badan saya saat saya sadar bahwa saya tidak tumbuh lagi setelah
resmi dinyatakan sebagai anak yang sudah baligh. Padahal sebelum itu saya
adalah yang tertinggi diantara semua teman.
Sebenarnya apa saja yang sih yang dapat membuat tubuh kita tumbuh
tinggi? Berapa sih normalnya tinggi badan manusia yang dianggap ideal? Dan
kenapa pula tinggi badan ini menjadi begitu penting bagi orang- orang? Dan
kenapa orang tinggi selalu mendapat pestise tertentu dibandingkan yang pendek?
Dan pertanyaan itu berakhir dengan pertanyaan ada gak ya tempat dimana orang-
orang pendek memiliki prestise lebih dibandingkan orang- orang yang lebih
tinggi?
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGGI BADAN
1. Faktor
Genetis
![]() |
sumber: wikihow.com |
Sebenarnya
tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetis dan non- genentis. Jadi
kalau mau lihat kemungkinan tinggi seseorang salah satu caranya dengan melihat
tinggi kedua orang tuanya. Kemungkinan bisa dihitung dengan menambahkan tinggi
badan ayah dengan dengan tinggi badan ibu kemudian dibagi dua. Jika ingin anak
lebih tinggi maka orang tua harus sebisa mungkin mengeliminasi kemungkinan
menderita penyakit dan kekurangan gizi pada anak dan faktor- faktor lain yang
disebutkan dibawah ini.
2. Faktor
Etnis
Secara
tradisional dipercaya bahwa etnis Afrika- Karibia selalu lebih tinggi dan lebih
berat, begitu juga etnis- etnis cina dan Asia lainnya biasanya lebih pendek dan
ringan dibandingkan etnis Kaukasia. (Jadi adalah hal yang wajar kalau saya
pendek karena saya tergolong etnis Asia J)
3. Hormon
Hormon HGH
(Human Growth Hormone) diproduksi oleh kelenjar putuitary. Kelenjar initerletak
di otak bagian belakang. Logisnya adalah jika tubuh manusia menghasilkan hormon
ini dalam jumlah yang cukup maka orang akan memiliki tinggi tubuh ideal, jika
lebih sedikit maka akan tumbuh lebih pendek dan sebaliknya jika lebih banyak
maka akan tumbuh lebih tinggi.
4. Asupan
Gizi
Kekurangan zat
yodium vitamin dan mineral dapat menghambat pertumbuhan tulang. Jadi sangat
penting memperhatikan gizi yang diasup anak- anak kita ya. (saya dulu tidak
suka makan sayur kecuali bayam dan paling suka kalau makan nasi sama mie
Instant. Dan saya baru mendapat pencerahan tentang gizi seimbang saat saya
berusia 16 tahun. Bayangkan bagaimana itu caranya harus mengejar pertumbuhan
badan pada masa- masa expired pertumbuhan? Gak begitu berpengaruh lagi dong
pastinya! L )
Jika anak tidak mau makan
Sayur dan buah maka sekarang banyak produk
suplemen alami yang membantu asupan gitzi tubuh anak. Produk susu kalsium dan
membantu pertumbuhan tulan juga banyak. Tinggal pintar- pintar pilah- pilih
yang baik dan aman untuk anak kita.
5. Kurang
Olahraga
Kenapa olahraga
penting bagi pertembuhan anak? Karena olahraga yang cukup membantu tubuh untuk
lebih mudah menyerap gizi makanan. Jadi pertumbuhan anak lebih terbantu. Tapi
perlu diperhatikan jenis olahraga yang sesuai dengan usia ya? Karena ini ada
kaitannya dengan pengaruh berat beban terhadap tinggi tubuh dan perkembangan
tulang seseorang.
6. Asap
Rokok
Banyak terpapar
dengan asap rokok dapat menghambat hormon pertumbuhan. Racun pada rokok
menyebabkan tubuh lebih banyak beraktifitas dan menghabiskan energi untuk
melawan oksidan dalam tubuh dari pada menyerap gizi makanan. Hingga gizi yang
mendukung dihasilkannya hormon pertumbuhan malah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
7. Pola
Tidur Tidak Baik
Dulu saya suka
kesal sama orng tua yang suka nyuruh anak- anaknya tidur siang. Kenapa? Karena
saya gak punya teman main. Tapi kalau diingat- ingat lagi mereka yang punya
kebiasaan tidur siang dan minum susu badannya tinggi- tinggi lho. Ternyata
anak- anak yang kualitas tidurnya bagus cenderung tumbuh lebih tinggi. Hal ini
disebabkan oleh hormon pertumbuhan bekerja dengan lebih baik pada saat anak
tertidur. Semakin baik kualitas tidur semakin baik hormon pertumbuhan bekerja.
8. Postur
tubuh yang kurang baik
Lagi- lagi
pertanyaan saya baru terjawab sekarang. Kenapa banyak orang- orang tua terutama
guru- guru disekolah marah kalau anak dan siswanya duduk membungkuk. Selain
bisa menyebabkan kelainan bentuk tulang, postur membungkuk cenderung menghambat
pertumbuhan tinggi badan.
9. Penyakit
keturunan seperti kretinisme dan sindrom turner.
Penderita
kretinisme mengalami kekurangan hormon tiroid sehingga penderita penyakit ini
akan berperawakan pendek. Begitu juga dengan sindrom turner salah satu ciri orang
yang mengalami sindrom ini adalah mereka berbadan pendek.
10. Membawa
Beban Terlalu Berat.
Ternyata
mengangkat beban terlalu berat itu bisa menyebabkan badan pendek juga lho. saya
kira cuma mitos. soalnya dulu kakek buyut saya suka angkat yang berat- berat
kok tidak pendek ya? Sebenarnya masalah mengangkat beban yang berat ini sangat
bergantung pada usia. Sebaiknya jika masih dalam masa pertumbuhan anak- anak
dianjurkan untuk tidak mengangkat beban yang berat- berat. Pada usia
pertumbuhan tulang masih terus berkembang. Seperti yang telah disebutkan
diatas perkembangan ini akan sangat baik
pertumbuhan dan kepadatannya bila didukung dengan asupan gizi yang cukup. Namun
demikian, bila tulang yang belum sempurna perkembangannya ini bila dipakai
untuk mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan olah raga angkat berat
atau nge-gym dengan cara ekstrim, maka akan berakhir pada pengeroposan tulang,
pembungkukan dan terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Buat ayah dan ibu sudah
bisa deh mulai beli tas yang beroda buat buah hatinya supaya si buah gak
menanggung beban berat yang akan menghambat pertumbuhan mereka nantinya.
TINGGI BADAN IDEAL
Bagian ini
saya copas aja kali ya. Soalnya ini ngambil daftar standar WHO jadi dijamin
bakal sama dimana- mana. Ntar kalau mau lihat sumber aslinya silahkan lihat
referensi dibawah ya.
Tinggi badan ideal anak dan usia remaja
laki-laki Indonesia :
·
5 tahun – 110.3 cm
·
6 tahun – 116.0 cm
·
7 tahun – 121.7 cm
·
8 tahun – 127.3 cm
·
9 tahun – 132.6 cm
·
10 tahun – 137.8 cm
·
11 tahun – 143.1 cm
·
12 tahun – 149.1 cm
·
13 tahun – 156.0 cm
·
14 tahun – 163,2 cm
·
15 tahun – 169,0 cm
·
16 tahun – 172,9 cm
·
17 tahun – 175,2 cm
·
18 tahun – 176,1 cm
·
19 tahun – 176,5 cm
·
20 tahun – 176.8 cm
Tinggi badan ideal anak dan usia remaja perempuan
Indonesia :
·
5 tahun –
109.6 cm
·
6 tahun –
115.1 cm
·
7 tahun –
120.8 cm
·
8 tahun –
126.6 cm
·
9 tahun –
132.5 cm
·
10 tahun –
138.6 cm
·
11 tahun –
145.0 cm
·
12 tahun –
151.2 cm
·
13 tahun –
156.4 cm
·
14 tahun –
159,8 cm
·
15 tahun –
161,7 cm
·
16 tahun –
162,5 cm
·
17 tahun –
162,9 cm
·
18 tahun –
163,1 cm
·
19 tahun –
163,2 cm
·
20 tahun –
163.3 cm
HUBUNGAN
TINGGI BADAN DENGAN PRESTISE SESEORANG SECARA SOSIAL
Saat saya
mencoba menjawab pertanyaan saya tentang kenapa orang dengan tubuh tinggi lebih
memiliki prestise dibanding orang dengan tubuh pendek yang muncul adalah
semacam laporan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ternyata bagaimana cara
seseorang melihat dan menilai diri adalah hasil dari sejauh dan sedalam apa
seseorang terekspos dengan lingkungan sosial tempat dia tinggal. Semakin
terekspos seseorang pada suatu lingkungan maka semakin berpengaruh terhadap
nilai- nilai sosial yang dianutnya. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berat badan, bentuk badan dan tinggi badan adalah bentuk metafora yang
menentukan strata sosial seseorang. Orang- orang pada strata sosial yang lebih
tinggi cenderung memiliki ketidakpuasan yang tinggi terhadap kesempurnaan
fisik. Memiliki tubuh langsing dan tinggi dianggap sebagai representasi orang
yang rajin olah raga, menjalani hidup dan memiliki pola makan yang sehat. Dan
pola hidup sehat lebih mungkin dimiliki oleh orang yang berstrata sosial
tinggi. Entah kalau ditempat lain ya. It
now makes more sense for me anyway. Ternyata menilai orang tinggi lebih
baik dari orang pendek ternyata cuma dibangun dari persepsi sosial tempat
seseorang tinggal. (Jadi jelas juga kenapa saya gak begitu peduli pada berat
badan dan tinggi badan setelah saya tidak terlalu terekspos di lingkungan anak-
anak orang kaya he he he. Tapi maaf ya tagline yang ini cuma opini personal saja ya.. bukan hasil
penelitian).
Mengenai
masalah ada gak negeri yang secara nilai sosialnya menganggap orang berbadan
lebih pendek lebih disukai dari pada orang- orang berbadan lebih tinggi, udah
browsing sih tapi belom ketemu referensinya. Tapi ada beberapa orang yang
katanya bertubuh lebih pendek dari stadard tinggi badan rata- rata di negaranya
yang menempati strata sosial yang tinggi dan
ditakuti. Seperti Napoleon Bonaparte, Yuri Gagarin, Mahatma Gandhi,
Yasser Arafat, Genghis Khan, dan Hitler.
Jadi begitulah
cerita tentang tinggi badan yang membawa saya ke memori dan pertanyaan masa
lalu yang baru terjawab sekarang. Sampai ketemu lagi at other time machine
story of me dan catatan- catatan emak- emak yang lainnya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment