Pages

Wednesday, March 22, 2017

KENAPA SUARA AYAH LEBIH MERDU DIBANDING SUARA IBU DAN PENAMPILANNYA LEBIH MEMIKAT DARI PADA PENAMPILAN IBU?





sumber: Tribun Batam

Sebagai emak- emak baru, hal yang paling membahagiakan sekaligus mengkritingkan rambut itu adalah mengurusin balita- balita yang aktifnya luar biasa. Perintah dan larangan adalah stok kata- kata yang paling sering terpakai. Hal lain yang tidak bisa terhindarkan adalah suara emak- emak cenderung jadi lebih tinggi dari pada suara anak gadis atau ibu- ibu muda calon emak- emak (beda ibu- ibu muda dengan emak- emak itu terletak di keahlian merepetnya he he. Emak- emak merepetnya sudah ahli, kalo ibu- ibu muda masih kalem. Dan diperkirakan ibu- ibu itu akan menjadi emak- emak pada saat anak mulai berusia 3 tahunan he he he J ). Walaupun secara teori saya mengetahui bahwa berteriak kepada anak atau menggunakan kata “jangan” terlalu sering adalah hal yang tidak baik bagi perkembangan anak, tapi saya sering kewalahan juga. Walhasil, saya sering melanggar teori- teori ideal yang saya pelajari untuk mendidik anak. Sangat sulit menghindari hal tersebut saat anak kita adalah anak yang hobby dan obsesinya selalu terhubung dengan sumber arus listrik di rumah. Sangat sulit juga saat anak- anak ini adalah anak yang kurang ketertarikannya pada mainan anak- anak yang diberikan kepada mereka. Kipas angin, tape player, HP dan obeng adalah hal yang sangat diincar anak- anak saya kalau kita sedang lengah. Bukannya saya tidak melakukan usaha- usaha pengalihan dengan memberikan mainan- mainan yang mirip dengan benda- benda yang disuka. Sudah! Tapi hasilnya mainan- mainan itu terlantar karena efek yang mereka cari saat menyentuh benda- benda listrik asli tidak mereka dapati pada mainan mereka. Stop kontak adalah yang paling membuat mereka penasaran. Mungkin karena mereka memperhatikan bahwa setiap kali kabel dari semua benda elektronik dihubungkan kesana baru semua bisa menyala. Dan mereka ini gerilyawan sekali untuk hal ini. Benar- benar tak bisa lengah! Akhirnya saya juga menjadi seorang ibu yang hampir tidak bisa menghindari penggunaan kata- kata “jangan” dengan nada suara yang tinggi untuk mengimbangi suara keceriaan anak- anak ini saat mereka hampir berhasil meraih tujuannya (Luar biasa andrenalinnya! Kita merasakan seram yang luar biasa, eeeh merekanya malah cekikikan jail sekali)
 
sumber: Tribun Solo
Tapi itu semua tidak begitu mengherankan kalau mau dibandingkan dengan satu fenomena yang menurut saya agak sedikit aneh. Untuk membuat anak menjadi patuh dengan aturan- aturan yang ingin diterapkan berbagai cara sudah saya lakukan. Mulai dari berbicara pelan hingga bersuara keras dan nyaring, mulai dari gaya bicara cedal sampai mengajak anak berbicara dengan gaya ala sesama orang dewasa serta dengan gaya seakrab teman semua sudah dicoba. Dengan gaya flexible sampai otoriter semua sudah saya coba. Tetapi apapun yang saya sampaikan dan ajarkan jarang sekali ada yang membekas pada kedua balita kecil saya ini. Kalau dimarahi juga bukannya takut dan tidak mengulangi lagi perbuatannya tapi yang kecil malah hanya tertawa- tawa dengan gayanya khas anak kecilnya yang lucu dan imut- imut. Kalau saya mencoba menasehati dengan lembut, kedua anak saya malah ngeloyor pergi. Yang satu malah berani bilang dengan gaya anak kecil yang meniru gaya Upin Ipin, “Ish Mama Bising lah!”. Bayangkan bagaimana desperate-nya saya sebagai ibu. 

Tetiba ayahnya yang bicara, mengajarkan, memerintah atau melarang (tak perlulah usaha yang berarti, mau serius mau dengan cara yang nyeleneh) langsung berefek. Kadang- kadang saya cuma bisa melongo kalau gak merasa malu sekali kok anak- anak malah tidak mau patuh sama saya. Lain waktu saya mencoba menirukan gaya ayahnya berbicara mulai dari kata- kata yang persis sama dan intonasi yang juga sama; tetapi hasilnya tetap sama tidak berefek apa- apa. Dikepala saya jadi bermain- main fikiran- fikiran dan pertanyaan aneh dan lucu. Apa postur tubuh saya yang gendut dan pendek berpengaruh pada wibawa saya sebagai seorang ruler dan sebagai seorang ibu? Apakah ada perbedaan frequensi suara ayah dan ibu yang mempengaruhi pendengaran dan konsentrasi anak? Apa intensitas berbicara ayah yang sedikit membuat wibawa ayah menjadi lebih dimata anak? (kalau yang ini saya bisa langsung membantahnya karena suami saya termasuk orang yang tidak terlalu menjaga wibawa dan cara berbicara dengan anak- anaknya)  

Perbedaan Frekuensi Suara Laki- Laki dan Perempuan

Umumnya suara laki- laki berada pada frekuensi 85 Hz sampai 180 HZ. Sedangkan untuk wanita berkisara antara 165 sampai 255 Hz. Dari sini bisa dilihat bahwa suara wanita cenderung berada pada frekuensi lebih tinggi dari pada suara laki- laki.
Lalu apa artinya ini?
Bahwa manusia tidak menyukai suara dengan frekuensi tinggi adalah hal yang saya dapatkan saat saya ingin mencari jawaban dari berbagai pertanyaan saya tentang suara suami saya yang begitu efektif terhadap anak- anak. Suara kita bisa berubah menjadi lebih besar atau lebih lembut sesuai dengan frekuansi suara yang kita gunakan. Frekuensi suara yang tidak disukai berada pada frekuensi 2000 sampa 5000 herzt. Contoh suara yang tidak disukai itu antara lain adalah suara pisau yang digesekkan ke leher botol dan suara tangisan bayi. 

Suara yang kita tangkap ternyata tidak hanya berfungsi sebagai suara biasa sebatas apa yang bisa dan ingin kita dengar saja. Lebih dari itu begitu banyak sudah bukti- bukti bahwa suara sangat berefek tidak hanya kepada bukti bahwa organ telinga dapat berfungsi dengan baik saat mendengarkannya atau sebagai alat komunikasi saja. Lebih jauh suara bisa berefek pada healing proses seseorang baik secara fisik dan psikis. Suara juga dapat berpengaruh pada kesehatan tingkah laku anak. Pada kasus- kasus tertentu seperti pada anak dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) jenis suara tertentu bisa saja menyebabkan kemunduran pada proses treatmen yang sedang mereka jalani.

 Suara yang masuk ke telinga kita ternyata diproses oleh otak kita untuk kemudian memberikan respon dalam bentuk pendengaran bahkan perasaan. Bagian otak yang merespon suara- suara ini secara emosinal disebut amygdala. Dibagian otak inilah seseorang mengaitkan kesan- kesan emosi (baik dari input suara maupun input visual seperti ekspresi wajah) yang didapatnya dengan kemampuan memori pada otak. 

Saya tidak mendapatkan informasi tentang hasil penelitian resmi mengenai pengaruh perbedaan suara ayah dan ibu terhadap perilaku anak. Jika dilihat bagaimana otak merespon suara dan bagaimana pengaruhnya terhadap emosi seseorang, maka secara logika pribadi saya mulai menemukan titik terang mengapa anak lebih merespon suara ayahnya dibandingkan dengan suara saya. Mungkin frequency suara suami yang lebih rendah dari suara saya lah yang membuat anak- anak secara emotional lebih merespon saat ayahnya berbicara. 

Respon emotional seseorang terhadap mempengaruhi daya ingatnya. Jika seseorang mendapat kesan menyenangkan maka memori tersebut akan tinggal lebih lama dibandingkan dengan suara yang tidak memiliki kesan terhadap emosi seseorang. Suara yang tidak menyenangkan bisa umumnya bisa berakhir dengan dua cara menjadi memori jangka panjang dalam bentuk fobia atau pengabaian atau menghindar dari mendengarkannya. Pada anak pengabaian itu bisa kita lihat dari sikapnya yang pura- pura tidak mendengar  atau menimpali pada saat bersamaan dengan saat kita berbicara. Hal ini jelas berakhir pada keadaan bahwa karena mereka tidak mendengar maka mereka tidak bisa mengingat isi dari nasehat atau larangan yang kita ucapkan. 

Walaupun saya menyangkal dengan kasus yang ada di rumah kami. Tapi intensitas seseorang dalam berbicara bisa mempengaruhi perhatian seseorang. Orang yang intensitas bicaranya lebih sedikit cenderung mengundang banyak perhatian saat mereka mengeluarkan suaranya. Karena kita cenderung memberi perhatian lebih terhadap sesuatu yang jarang kita lihat dan kita dengar saat yang jarang kita dengar dan kita lihat tersebut muncul disekitar kita. Itu juga yang saya lihat pada beberapa guru SMP saya. Meskipun bergender wanita, tidak tinggi dan imut- imut, tetap saja wibawanya luar biasa salah satu penyebabnya itu adalah karena keduanya jarang berbicara dan bercanda berlebihan dengan siswa. Jadi permasalahan berikutnya dari rasa penasaran saya adalah apakah postur tubuh berpengaruh pada perhatian dan konsentrasi anak?

Pengaruh bentuk tubuh terhadap respon anak
Sumber: hipwee.com


Sewaktu Sekolah dulu saya masih ingat bagaimana para siswa bersikap berbeda pada tiap- tiap guru yang berbeda. Dengan guru yang baik dan lembut siswa cenderung dekat. Guru seperti ini cenderung menjadi tempat curhat murid- murid. Guru dengan bawaan gaul juga sering jadi sasaran curhat dan bisa diajak bercanda. Ada guru yang killer abis yang membuat siswa tidak berani untuk bertingkah macam- macam karena takut dimarahi dan berondong dengan nasehat campur bentakan. Sikap dan reaksi yang sama juga ditunjukkan siswa terhadap guru yang wibawanya luar biasa. Dengan guru seperti ini siswa juga segan dan takut untuk macam- macam karena kalau guru tipe ini sudah mulai menasehati kata- kata lembutnya itu bikin malu ati. Dan dibandingkan dengan guru yang ditakuti siswa lebih mendengar nasehat guru yang disegani karena wibawanya. 

Saya memperhatikan orang- orang yang postur tubuh nya lebih tinggi besar lebih disegani oleh siswa. Tambahan lagi bila seorang guru itu sangat menjaga cara bersikap dan berbicara dengan siswa maka siswa akan lebih segan lagi. Guru yang kejam hanya akan mengundang kepatuhan di depan saja. Tapi kemudian siswa akan mengeluarkan segala keluh kesah dan ketidaksenangan mereka terhadap guru jenis ini. Sehingga guru kejam lebih cenderung untuk dihindari. Sedangkan guru dengan wibawa alaminya lebih cenderung dihormati dan dijaga perasaannya.  

Kenapa saya jadi membicarakan guru? Karena proses kita mendidik anak membawa kita pada posisi ini. Jadi bila orang dengan postur lebih tinggi cenderung lebih dilihat sebagai orang yang memiliki kesan berwibawa maka bisa saya simpulkan itulah mengapa anak kami tidak begitu sungkan untuk berlaku sesuai keinginan mereka  didepan ibunya. Mereka juga tidak merasa takut apabila ibunya marah karena karena sikapnya yang luar biasa aktif tersebut.
Kesimpulannya adalah wibawa alami seseorang bisa berasal dari suara dan postur tubuh seseorang dan bagaimana seseorang tersebut mengekspos fitur- fitur tersebut.

CATATAN BAGI DIRI

Bukannya tidak sedih dan menjadi beban mental saat mendapati diri saya sebagai ibu yang kurang ideal. Hikmah yang bisa menghibur saya dari semua ini adalah secara teori dari sisi anak- anak kenakalan yang mereka lakukan adalah usaha mereka menjadi lebih besar dan lebih tahu nilai- nilai kebenaran dan keburukan. Apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. (lain kali saya akan mencoba menyediakan teori perkembangan yang sangat terkenal dengan sebutan “little monster” phase of development psychology. Semoga ada waktu dan masih ada umur panjang, insyaAllah!). Buat saya mungkin ini rahmat Allah untuk proses perpisahan dengan bayi saya, kalau istilah kerennya proses sapih. Karena proses menyapih adalah adalah hal yang paling berat lainnya bagi saya setelah mengandung dan melahirkan. Mungkin kekesalan- kekesalan kecil (yang mungkin gak pernah dirasakan ibu- ibu atau emak- emak lain) saat kenakalan mereka mencapai puncaknya ini yang memudahkan saya menyapih mereka dan membiarkan mereka sedikit demi sedikit menjadi lebih mandiri. 

Bagi para Ayah seharusnya menyadari bahwa peran mendidik anak bukan semata- mata tugas istri sebagai seorang ibu. Jika dari pengalaman saya membuktikan bahwa suara ayah dapat begitu berpengaruh pada perhatian anak akan aturan- aturan yang seharusnya mereka terapkan. Maka saya dapat membayangkan bagaimana efektifnya jika seorang ayah mau ikut turun tangan dalam menyampaikan nasehat- nasehat dan nilai- nilai pendidikan bagi anak meskipun mereka telah seharian lelah bekerja.

Referensi



Monday, March 13, 2017

ADA APA DENGAN TINGGI BADAN KU?


sumber: jodworkout.com



Bangun pagi saya langsung browsing lihat- lihat berita yang menarik. Tapi memang bukan tipe orang yang news updater jadi walaupun mungkin beberapa berita terlihat luar biasa dari judulnya, saya ya biasa aja. Sampai scroll itu berakhir pada sebuah bacaan tentang obat peninggi badan. Kata peninggi badan ini membuat saya kembali tersadar dengan tinggi badan saya yang tumbuh cuma sampai 143 cm. Kata- kata ini juga yang membawa saya kembali ke masa lalu dimana saya berusaha mati- matian untuk menambah tinggi badan saya saat saya sadar bahwa saya tidak tumbuh lagi setelah resmi dinyatakan sebagai anak yang sudah baligh. Padahal sebelum itu saya adalah yang tertinggi diantara semua teman.  Sebenarnya apa saja yang sih yang dapat membuat tubuh kita tumbuh tinggi? Berapa sih normalnya tinggi badan manusia yang dianggap ideal? Dan kenapa pula tinggi badan ini menjadi begitu penting bagi orang- orang? Dan kenapa orang tinggi selalu mendapat pestise tertentu dibandingkan yang pendek? Dan pertanyaan itu berakhir dengan pertanyaan ada gak ya tempat dimana orang- orang pendek memiliki prestise lebih dibandingkan orang- orang yang lebih tinggi?

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGI BADAN

 1.       Faktor Genetis
sumber: wikihow.com
Sebenarnya tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetis dan non- genentis. Jadi kalau mau lihat kemungkinan tinggi seseorang salah satu caranya dengan melihat tinggi kedua orang tuanya. Kemungkinan bisa dihitung dengan menambahkan tinggi badan ayah dengan dengan tinggi badan ibu kemudian dibagi dua. Jika ingin anak lebih tinggi maka orang tua harus sebisa mungkin mengeliminasi kemungkinan menderita penyakit dan kekurangan gizi pada anak dan faktor- faktor lain yang disebutkan dibawah ini.

2.       Faktor Etnis
Secara tradisional dipercaya bahwa etnis Afrika- Karibia selalu lebih tinggi dan lebih berat, begitu juga etnis- etnis cina dan Asia lainnya biasanya lebih pendek dan ringan dibandingkan etnis Kaukasia. (Jadi adalah hal yang wajar kalau saya pendek karena saya tergolong etnis Asia J)

3.       Hormon
Hormon HGH (Human Growth Hormone) diproduksi oleh kelenjar putuitary. Kelenjar initerletak di otak bagian belakang. Logisnya adalah jika tubuh manusia menghasilkan hormon ini dalam jumlah yang cukup maka orang akan memiliki tinggi tubuh ideal, jika lebih sedikit maka akan tumbuh lebih pendek dan sebaliknya jika lebih banyak maka akan tumbuh lebih tinggi.

4.       Asupan Gizi
Kekurangan zat yodium vitamin dan mineral dapat menghambat pertumbuhan tulang. Jadi sangat penting memperhatikan gizi yang diasup anak- anak kita ya. (saya dulu tidak suka makan sayur kecuali bayam dan paling suka kalau makan nasi sama mie Instant. Dan saya baru mendapat pencerahan tentang gizi seimbang saat saya berusia 16 tahun. Bayangkan bagaimana itu caranya harus mengejar pertumbuhan badan pada masa- masa expired pertumbuhan? Gak begitu berpengaruh lagi dong pastinya! L ) Jika anak tidak mau makan
 Sayur dan buah maka sekarang banyak produk suplemen alami yang membantu asupan gitzi tubuh anak. Produk susu kalsium dan membantu pertumbuhan tulan juga banyak. Tinggal pintar- pintar pilah- pilih yang baik dan aman untuk anak kita.

5.       Kurang Olahraga
Kenapa olahraga penting bagi pertembuhan anak? Karena olahraga yang cukup membantu tubuh untuk lebih mudah menyerap gizi makanan. Jadi pertumbuhan anak lebih terbantu. Tapi perlu diperhatikan jenis olahraga yang sesuai dengan usia ya? Karena ini ada kaitannya dengan pengaruh berat beban terhadap tinggi tubuh dan perkembangan tulang seseorang.

6.       Asap Rokok
Banyak terpapar dengan asap rokok dapat menghambat hormon pertumbuhan. Racun pada rokok menyebabkan tubuh lebih banyak beraktifitas dan menghabiskan energi untuk melawan oksidan dalam tubuh dari pada menyerap gizi makanan. Hingga gizi yang mendukung dihasilkannya hormon pertumbuhan malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

7.       Pola Tidur Tidak Baik
Dulu saya suka kesal sama orng tua yang suka nyuruh anak- anaknya tidur siang. Kenapa? Karena saya gak punya teman main. Tapi kalau diingat- ingat lagi mereka yang punya kebiasaan tidur siang dan minum susu badannya tinggi- tinggi lho. Ternyata anak- anak yang kualitas tidurnya bagus cenderung tumbuh lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh hormon pertumbuhan bekerja dengan lebih baik pada saat anak tertidur. Semakin baik kualitas tidur semakin baik hormon pertumbuhan bekerja.

8.       Postur tubuh yang kurang baik
Lagi- lagi pertanyaan saya baru terjawab sekarang. Kenapa banyak orang- orang tua terutama guru- guru disekolah marah kalau anak dan siswanya duduk membungkuk. Selain bisa menyebabkan kelainan bentuk tulang, postur membungkuk cenderung menghambat pertumbuhan tinggi badan.

9.       Penyakit keturunan seperti kretinisme dan sindrom turner.
Penderita kretinisme mengalami kekurangan hormon tiroid sehingga penderita penyakit ini akan berperawakan pendek. Begitu juga dengan sindrom turner salah satu ciri orang yang mengalami sindrom ini adalah mereka berbadan pendek.

10.   Membawa Beban Terlalu Berat.
Ternyata mengangkat beban terlalu berat itu bisa menyebabkan badan pendek juga lho. saya kira cuma mitos. soalnya dulu kakek buyut saya suka angkat yang berat- berat kok tidak pendek ya? Sebenarnya masalah mengangkat beban yang berat ini sangat bergantung pada usia. Sebaiknya jika masih dalam masa pertumbuhan anak- anak dianjurkan untuk tidak mengangkat beban yang berat- berat. Pada usia pertumbuhan tulang masih terus berkembang. Seperti yang telah disebutkan diatas  perkembangan ini akan sangat baik pertumbuhan dan kepadatannya bila didukung dengan asupan gizi yang cukup. Namun demikian, bila tulang yang belum sempurna perkembangannya ini bila dipakai untuk mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan olah raga angkat berat atau nge-gym dengan cara ekstrim, maka akan berakhir pada pengeroposan tulang, pembungkukan dan terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Buat ayah dan ibu sudah bisa deh mulai beli tas yang beroda buat buah hatinya supaya si buah gak menanggung beban berat yang akan menghambat pertumbuhan mereka nantinya.


TINGGI BADAN IDEAL
Bagian ini saya copas aja kali ya. Soalnya ini ngambil daftar standar WHO jadi dijamin bakal sama dimana- mana. Ntar kalau mau lihat sumber aslinya silahkan lihat referensi dibawah ya.
Tinggi badan ideal anak dan usia remaja laki-laki Indonesia :
·         5 tahun – 110.3 cm
·         6 tahun – 116.0 cm
·         7 tahun – 121.7 cm
·         8 tahun – 127.3 cm
·         9 tahun – 132.6 cm
·         10 tahun – 137.8 cm
·         11 tahun – 143.1 cm
·         12 tahun – 149.1 cm
·         13 tahun – 156.0 cm
·         14 tahun – 163,2 cm
·         15 tahun – 169,0 cm
·         16 tahun – 172,9 cm
·         17 tahun – 175,2 cm
·         18 tahun – 176,1 cm
·         19 tahun – 176,5 cm
·         20 tahun – 176.8 cm

Tinggi badan ideal anak dan usia remaja perempuan Indonesia :
·         5 tahun – 109.6 cm
·         6 tahun – 115.1 cm
·         7 tahun – 120.8 cm
·         8 tahun – 126.6 cm
·         9 tahun – 132.5 cm
·         10 tahun – 138.6 cm
·         11 tahun – 145.0 cm
·         12 tahun – 151.2 cm
·         13 tahun – 156.4 cm
·         14 tahun – 159,8 cm
·         15 tahun – 161,7 cm
·         16 tahun – 162,5 cm
·         17 tahun – 162,9 cm
·         18 tahun – 163,1 cm
·         19 tahun – 163,2 cm
·         20 tahun – 163.3 cm


HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PRESTISE SESEORANG SECARA SOSIAL

Saat saya mencoba menjawab pertanyaan saya tentang kenapa orang dengan tubuh tinggi lebih memiliki prestise dibanding orang dengan tubuh pendek yang muncul adalah semacam laporan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ternyata bagaimana cara seseorang melihat dan menilai diri adalah hasil dari sejauh dan sedalam apa seseorang terekspos dengan lingkungan sosial tempat dia tinggal. Semakin terekspos seseorang pada suatu lingkungan maka semakin berpengaruh terhadap nilai- nilai sosial yang dianutnya. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat badan, bentuk badan dan tinggi badan adalah bentuk metafora yang menentukan strata sosial seseorang. Orang- orang pada strata sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki ketidakpuasan yang tinggi terhadap kesempurnaan fisik. Memiliki tubuh langsing dan tinggi dianggap sebagai representasi orang yang rajin olah raga, menjalani hidup dan memiliki pola makan yang sehat. Dan pola hidup sehat lebih mungkin dimiliki oleh orang yang berstrata sosial tinggi. Entah kalau ditempat lain ya. It now makes more sense for me anyway. Ternyata menilai orang tinggi lebih baik dari orang pendek ternyata cuma dibangun dari persepsi sosial tempat seseorang tinggal. (Jadi jelas juga kenapa saya gak begitu peduli pada berat badan dan tinggi badan setelah saya tidak terlalu terekspos di lingkungan anak- anak orang kaya he he he. Tapi maaf ya tagline yang  ini cuma opini personal saja ya.. bukan hasil penelitian). 

Mengenai masalah ada gak negeri yang secara nilai sosialnya menganggap orang berbadan lebih pendek lebih disukai dari pada orang- orang berbadan lebih tinggi, udah browsing sih tapi belom ketemu referensinya. Tapi ada beberapa orang yang katanya bertubuh lebih pendek dari stadard tinggi badan rata- rata di negaranya yang menempati strata sosial yang tinggi dan  ditakuti. Seperti Napoleon Bonaparte, Yuri Gagarin, Mahatma Gandhi, Yasser Arafat, Genghis Khan, dan Hitler.

Jadi begitulah cerita tentang tinggi badan yang membawa saya ke memori dan pertanyaan masa lalu yang baru terjawab sekarang. Sampai ketemu lagi at other time machine story of me dan catatan- catatan emak- emak yang lainnya.



Sumber:






Saturday, March 11, 2017

MENGUSIR NYAMUK SEMUT DAN KECOA SECARA ALAMI



Pernah merasa kesal dengan serangga seperti semut kecoa atau nyamuk yang ada dirumah?  Saat melihat serangga kecil ini maka yang pertama muncul di kepala adalah membasmi mereka secepatnya. Selama ini penggunaan pesticida yang berbahan kimia selalu menjadi pilihan instant. Karena terus terang saja saya sering terpaku pada hasil yang instant dan yang paling penting gimana caranya supaya gak repot. Seiring perjalanan waktu saya mulai melihat bahwa sebagian anggota keluarga tidak toleran dengan penggunaan pestisida kimia. Alasannya bisa macam- macam; suami saya misalnya sangat terpengaruh dengan pola pikir dan pengetahuannya bahwa bahan kimia apapun itu sifatnya pasti merusak dan tidak bagus. Tak perduli apakah bahan kimia itu sudah terstandar atau belum untuk digunakan oleh konsumen yang ada di Indonesia atau tidak suami saya tetap tidak suka kalau saya menggunakan bahan-bahan kimia dengan sepengetahuannya. Saya contohnya karena tidak ingin berdebat dengan semua teori pestisida itu aman untuk manusia atau tidak akhirnya memilih menghindari sebisa mungkin menggunakannya kalau suami ada di rumah. Bisa bayangkan kapan saya bisa menggunakan pestisida yang sudah dibeli kalau suami saya adalah tipe orang rumahan yang notabene hampir disemua waktunya diluar jam kerjanya adalah berada dirumah? It’s almost impossible right? Jadi, akhirnya mau tidak mau saya harus berfikir bagaimana caranya mengusir atau menghilangkan mahkluk-makhluk kecil pengganggu ini dari rumah.  
Berikut ini adalah cara- cara alami yang dapat kita coba untuk mengontrol serangga yang ada di dalam rumah kita:  

1.       SEMUT
Sebelum mencoba mengusir semut dengan menggunakan pengusir serangga, hal pertama yang sebaiknya kita lakukan adalah memastikan tidak ada remah yang berserakan di lantai. Semut sangat tertarik dengan sisa- sisa makanan dan makanan yang manis- manis bertebaran atau dibiarkan lama- lama dalam keadaan terbuka. Membersihkan rumah dari remah tentu saja adalah hal yang sangat berat bagi ibu- ibu yang memiliki balita yang mulai memiliki keinginan untuk belajar makan sendiri seperti saya. Mereka biasanya akan meninggalkan makanan berserakan dimeja dan dilantai (anak saya malah punya kebiasaan meninggalkan makanan begitu saja bila remahnya sudah kemana- mana kemudian setelah saya bersihkan biasanya akan merengek lagi minta makan kembali :] ). Apabila keadaan ini terjadi mengontrol keberadaan semut tentu juga menjadi hal yang tidak mudah. Bila serangan semut masih berlanjut setelah membersikan rumah kita bisa melakukan hal- hal berikut ini:
·         Susunlah kulit  atau potongan timun pada tempat- tempat masuk semut. Menurut penelitian semut memiliki sifat alami tidak menyukai timun. Jadi, meletakkan timun akan mencegah mereka masuk kembali
·         Taburkan bubuk daun mint kering atau bisa juga dengan meletakkan bungkus teh celup mint di tempat yang banyak semutnya.
·         Taburkan cabe rawit, minyak sitrus, jus lemon, kayu manis atau bubuk kopi pada jalan masuk semut.
·         Untuk tempat- tempat penyimpanan kita dapat meletakkan kulit bawang putih pada celah- celah atau retakan- retakan bila ada.

2.       KECOA
Sebetulnya cara yang paling mudah untuk menghilangkan kecoa dari dalam rumah adalah dengan selalu menjaga kebersihan rumah kita. Tetapi semua juga pasti mengalami kalau binatang kecil yang menjengkelkan ini terkadang masih saja membandel meskipun rumah atau kamar mandi sudah dibersihkan sebaik mungkin.
Salah satu cara alami untuk mengusir kecoa dari rumah adalah dengan menggunakan sejenis daun yang bahasa bulenya bernama catnip. Ini merupakan semacam tumbuhan dengan pepermint yang sangat disukai oleh kucing. Taruhlah bubuk daun catnip ini ke dalam kantung kecil lalu letakkan di tempat-tempat yang biasa jadi tempat bermain kecoa. Bisa juga dengan menambahkan air ke dalam daun catnip ini dan semprotkan ke tempat- tempat yang banyak kecoanya. Jika anda memiliki kucing menggunakan catnip ini tidak dianjurkan.
Cara lainnya untuk mengusir kecoa adalah dengan meletakkan potongan timun, daun salam dan bawang putih ditempat tempat kecoa bermain.

catnip


3.       NYAMUK

Nyamuk adalah salah satu serangga yang menjengkelkan dan berbahaya. Ada banyak pproduk yang ditawarkan dipasaran untuk mengusir nyamuk. Produk- produk ini memang menawarkan keunggulan masing- masing dengan tingkat efektifitas tersendiri. Namun seperti yang saya katakan diawal jika tidak alami maka menjadi masalah bagi saya dan mungkin sebagian orang lain dalam penggunaannya.

Beberapa cara alami berikut ini pantas dicoba walaupun tidak se- instant obat nyamuk yang tersedia diwarung- warung atau supermarket. Selain itu bahan alami yang dibutuhkan juga tersedia didapur rumah kita.
Marigold / Bunga Tahi Ayam


1.       Bunga marigold atau lebih kita kenal dengan kembang tahi ayam merupakan penolak nyamuk alami. Jadi untuk mengusir nyamuk kita bisa menanam bunga ini disekitaran rumah kita.
2.       Cara lainnya adalah dengan mencampurkan bawang putih yang telah dihaluskan dengan air. Kemudian masukkanlah ke dalam botol semprot.  Kocok hingga tercampur dengan baik basuhkan ke kulit kita maka kita akan terbebas dari gigitan nyamuk.
3.       Bila tidak suka dengan bau bawang putih yang melekat ke tubuh. Maka kita bisa mencelupkan kain yang katun atau kapas ke dalam campuran air dan jus bawang putih tadi kemudian gantung ditempat- tempat yang banyak nyamuknya.
4.       Jika anda punya alat pemanggang atau pemanas di rumah maka anda bisa mencampakkan daun rosemari ke dalamnya. Harumnya akan membantu mengusir nyamuk dirumah anda.

Sage


Sumber :

http://medicinalplantszone.com/natural-pest-control-remedies.html